Film ini berjudul Mulan,mengisahkan tentang Hua Mulan (diperankan oleh Liu Yifei), salah satu sosok perempuan paling legendaris di Tiongkok Kuno. Kisah heroik Hua Mulan ini pertama kali tertuang dalam teks-teks kuno dan diceritakan kembali dalam puisi terkenal, “Ballad of Mulan”, dan kemudian dipopulerkan dalam film Walt Disney 1998 dengan judul Mulan. Namun, alih-alih riang, dan dengan lagu-lagunya dalam versi animasinya, film ini lebih suram, dan bernuansa perang. Tokoh Mushu, naga jenaka sahabat Mulan, dihilangkan, dan Cricket (jangkrik) dihadirkan dalam tokoh manusia.
January 2021
Baby Bus: Mulai dari Mengupil sampai Edukasi tentang Celana Dalam
Setelah Dissy dan Dobby, serial kartun pertama yang dikenal Gib di usianya yang belum genap setahun ketika itu, ada satu film lagi yang menyita perhatiannya saat ia menginjak 2 sampai 3 tahunan ini. Baby Bus, judulnya. Awalnya saya tidak terlalu memerhatikan ketika Gib menontonnya. Entah sudah berapa judul yang telah ditontonnya, dan temanya sangat beragam. Film ini menarik karena selain animasinya yang memikat, lagu-lagunya juga ear catching, mudah pula dihafalkan.
Yang Tak Tergantikan: Kursi yang Tak Terisi
Selain fantasi, thriller, dan science fiction, genre film yang mampu membuat saya melek sepanjang menontonnya adalah drama keluarga. Sebut saja Sabtu Bersama Bapak, Keluarga Cemara, dan Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini. Alih-alih ketiduran di tengah-tengah film seperti kalau menonton genre romance, saya siaga sepanjang film dengan segepok tisu di pangkuan. Kalau menonton Gundala saja bisa bikin saya mewek, apalagi film-film yang menguras emosi itu.
Mindfulness: Mari Temukan Kebahagiaan, Meski dalam Kepiluan Hidup
Sungguh tak mudah menerima kenyataan bahwa di suatu fase perjalanan hidup kita, kita harus mendengar vonis dokter bahwa dalam diri kita, bersemayam penyakit ganas. Penyakit yang akan terus menggerogoti tubuh kita, dan kita akan dipaksa berteman dengannya, hingga maut menjemput. Lalu bagaimana dengan orangtua kita, pendamping hidup kita, bahkan anak-anak kita?
Gundala: Negeri Ini Butuh Patriot
Seorang hero lazimnya dibesarkan oleh kepahitan hidup. Bruce Wayne alias Batman yang harus menyaksikan kedua orangtuanya dibunuh di depan matanya, Peter Parker alias Spiderman yang kehilangan orangtua dan membuatnya diasuh oleh kakek-neneknya, adalah dua di antaranya. Ketika melihat part awal film Gundala, saya dibuat tercenung dengan kisah yang menggambarkan luka masa kecil seorang Sancaka. Lalu di part berikutnya, diperlihatkan bagaimana seorang Pengkor (Bront Palarae) menjadi iblis yang bersembunyi di balik jubah penyelamat demi melampiaskan dendam masa kecilnya.